Bima_ Konflik yang terjadi antara dua desa, Ngali dan Renda, Kecamatan Belo Kabupaten Bima beberapa waktu lalu cukup meresahkan bahkan sempat menjadi isyu nasional dan menjadi tayangan khusus beberapa televisi di negeri ini. Konflik komunal ini pun menimbulkan perhatian semua pihak untuk menuntaskannya. Termasuk Kanwil Kementerian Agama NTB memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Kini, dengan dibangunnya Madrasah Aliyah (MA) Al Jihad tepat di perbatasan antara Desa Ngali dan Renda, yang peletakan batu pertamanya dilakukan langsung Bupati Bima H Ferry Zulkarnain, diharapkan konflik yang selama ini gampang tersulut antar ke dua desa tersebut bisa direduksi bahkan diredam. Harapan besar Bupati pada MA Al Jihad adalah dapat mempererat ikatan persaudaraan antara warga Ngali dan Renda. "Saya berharap, pembangunan MA Al Jihad di wilayah perbatasan ini menjadi cikal bakal sekaligus simbol terjalinnya kembali ikatan kekeluargaan dan persaudaraan Ngali dan Renda," demikian diungkapkan bupati pada peletakan batu pertama pembangunan MA Al Jihad (22/7).
Pada kesempatan itu juga, bupati meyerahkan bantuan berupa 200 zak semen dan uang senilai 5 juta rupiah, kepada ketua Yayasan Al Jihad Drs H Yaman H Mahmud yang juga Kakanmenag Kabupaten Bima. Dukungan juga mengalir dari Kakanwil Kemenag NTB HL Suhaimi Ismy , terbukti untuk pembagunan tahap awal tidak kurang 100 juta rupiah diberikan Kanwil sebagai bentuk concern-nya untuk perdamaian ke dua desa tersebut. Selain bantuan ke MA Al Jihad, Kanwil Kemenag NTB juga akan menyalurkan bantuan masing-masing sebesar Rp 93 juta bagi 16 MTs di Kabupaten Bima, dengan total anggaran Rp 3 milyar. Selain itu melalui APBN perubahan 2010 ini, sebanyak 7.000 siswa MAN dan MIN akan diberikan makanan tambahan. Bantuan ini khusus diberikan untuk Kabupaten Bima, dengan total anggaran Rp 1 milyar. Ketua Yayasan Al Jihad H Yaman H Mahmud, mengatakan pembangunan MA Al Jihad memberikan kemudahan bagi warga menyekolahkan anaknya. Selain itu diharapkan juga menjadi simbol perdamaian antara warga Ngali dan Renda. Karena di sekolah ini nanti, anak-anak dari Ngali dan Renda dapat membaur sebagai saudara. Selain Bupati Bima, peletakan batu pertama juga dihadiri kepala desa Ngali dan Renda serta warga ke dua desa tersebut.
Sumber: KEMENAG